Teori Digital Marketing Menurut Para Ahli

Teori Digital Marketing Menurut Para Ahli

Teori Digital Marketing Menurut Para Ahli

Pemasaran secara digital merupakan hal baru di dunia marketing yang beberapa tahun belakangan ini ramai menjadi perbincangan. Bahkan, para ahli menganggap cara pemasaran ini menjadi kebutuhan pebisnis di era sekarang. Lantas, apa saja teori digital marketing menurut para ahli?

Daftar Isi

Perkembangan Digital Marketing

Teknologi muncul dan berkembang dengan sangat pesat. Maka dari itu digital marketing turut mengalami perkembangan. Akhir era 1990, dunia internet ramai mengenai blogging. Kala itu, seorang tokoh bernama Anne Ahira berhasil menciptakan sekolah internet marketing bernama AsianBrain.com.

Memasuki tahun 2007, dunia internet ramai oleh kehadiran sosial media maupun chatting online. Ketika itu, Yahoo Messenger dan mIRC sangat ramai. tak lupa juga sosial media seperti Facebook, Twitter, hingga Friendster juga menjadi primadona kala itu.

Digital marketing terus berkembang saat jumlah pengguna media sosial semakin meningkat. Penyedia media sosial pun mengeluarkan layanan dalam pengiklanan seperti Twitter Ads, Instagram Ads, dan Facebook Ads. Namun akibatnya terjadi disruptive technology.

Teori Digital Marketing Dari Para Ahli

Teori digital marketing dari para ahli

Digital marketing adalah pemanfaatan teknologi dalam pemenuhan kebutuhan praktek pemasaran. Para ahli mempunyai pengertian beragam mengenai teknik pemasaran satu ini. adapun berbagai teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Coviello, Milley, dan Marcolin (2001)

Pada tahun 2001, jurnal karya Coviello, Milley, dan Marcolin menyebutkan bahwa digital marketing adalah sarana penghubung antara pelaku bisnis dengan konsumennya. Ketiga ahli tersebut mengatakan pemasaran digital adalah praktik pemakaian internet untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Salah satu langkahnya adalah menciptakan perbincangan antara pelaku bisnis, ntah itu distributor atau produsen kepada calon konsumen. Dari keadaan tersebut akan memungkinkan terbentuknya hubungan di antara pelaku bisnis dengan konsumen dalam berbagai informasi.

2. American Marketing Association

Penjelasan mengenai digital marketing juga dipaparkan oleh ahli asal American Marketing Association. Mereka mengatakan bahwa pemasaran digital adalah sebuah hubungan di antara institusi, aktivitas, dan proses dengan fasilitas berupa teknologi digital.

Tujuan dari digital marketing adalah agar terjadi komunikasi sehingga tercipta nilai untuk konsumen maupun pemangku kepentingan dalam skema bisnis. Keberhasilan dari hubungan tersebut akan menghasilkan transaksi jual beli dan memberi keuntungan maupun pemenuhan kebutuhan konsumen.

3. Kleindl dan Burrow (2005)

Teori digital marketing berikutnya dijabarkan oleh Kleindl dan Burrow pada tahun 2005. Kedua ahli ini menjelaskan bahwa digital marketing adalah metode interaksi bagi kedua pihak, yaitu konsumen dan pelaku bisnis. Mereka juga menyorot beberapa poin penting dari kegiatan tersebut.

Poin penting dari digital marketing adalah mengenai perencanaan dalam wujud konsep, penawaran, penentuan harga, sampai aktivitas distribusi dengan melibatkan interaksi berbagai pihak melalui teknologi digital.

4. Tarigan dan Sanjaya (2009)

Tarigan dan Sanjaya mengatakan bahwa digital marketing merupakan branding dengan pemakaian media berbasis internet atau web. Atau dengan kata lain, digital marketing adalah aktivitas melakukan promosi dan branding dengan penggunaan media internet seperti email dan blog.

Ada juga seorang ahli bernama Urban yang mengatakan bahwa digital marketing adalah aktivitas pemasaran dengan pemanfaatan teknologi. Keterlibatan dari internet maupun teknologi mempunyai peran tidak terjangkau.

Manfaat Pemasaran Digital Menurut Para Ahli

manfaat pemasaran digital menurut para ahli

Adanya digital marketing dalam kegiatan pemasaran masa kini semakin meningkat secara signifikan. Berbagai manfaat dari digital marketing telah diakui oleh sederet ahli. Berikut ini beberapa manfaat pemasaran digital menurut para ahli:

1. Chaffey (2002)

Sebuah buku berjudul E-Business and E-Commerce Management karya Chaffey terbit di tahun 2002. Di dalam buku itu terdapat penjelasan bahawa digital marketing merupakan penerapan teknologi pada pemasaran dan membentuk hubungan dalam jaringan ke pasar dengan berbagai alat perantara.

Alat perantara yaitu website, email, televise, maupun database. Tujuannya yaitu demi membangun kesadaran audiens mengenai produk maupun jasa di masyarakat melalui berbagai kanal. Chaffey juga menyebut bahwa kegiatan tersebut berfungsi memberi tahu masyarakat mengenai keberadaan produk.

2. Urban (2004)

Menerbitkan buku berjudul Digital Marketing Strategy: Text and Cases pada 2002, Glen L. Urban turut menjadi penyumbang dalam teori digital marketing. Ia menyatakan bahwa digital marketing adalah upaya pemakaian internet dalam peningkatan performa maupun fungsi pemasaran.

Urban juga mengatakan bahwa pemasaran tradisional akan kurang maksimal apabila diterapkan pada era digital. Ditambah lagi, jenis digital marketing semakin beragam. Misalnya one to one marketing, interactive marketing, hingga e marketing yang selalu melibatkan teknologi.

3. Heidrick dan Struggles (2009)

Heidrick dan Struggles menyusun sebuah buku berjudul The Adoption of Digital Marketing in Financial Services Under Crisis dan terbit pada tahun 2009. Dalam buku tersebut, kedua ahli menjelaskan mengenai digital marketing yang merupakan pemasaran online berbasis situs web.

Selain situs web, digital marketing juga menggunakan basis lain seperti ponsel pintar dan perangkat games. Tujuannya yaitu untuk menawarkan suatu akses baru mengenai metode periklanan dengan pengaruh besar untuk menarik perhatian dari banyak audiens.

Kesalahan Pada Digital Marketing

Dari berbagai teori digital marketing yang ada, terdapat tawaran pemasaran menggiurkan. Namun dalam pelaksanaannya tak jarang terjadi beberapa kesalahan sehingga pelaksanaannya justru terganggu. Berikut ini beberapa kesalahan ketika menjalankan pemasaran digital.

1. Salah Sasaran

Ketika hendak menjalankan digital marketing, seseorang harus menciptakan strategi terlebih dahulu. Umumnya, pihak marketing memasang target untuk mendapat banyak konsumen sehingga terkesan sembarangan ketika menentukan target pasar.

Apabila hal tersebut terjadi, maka proses digital marketing akan lebih sulit, terutama ketika menganalisa audiens. Maka dari itu strategi harus mengandung rancangan spesifik, mudah dijangkau oleh target pasar, serta tepat sasaran.

2. Memahami Konsumen

Sebenarnya, pebisnis harus mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Namun masih banyak dari pebisnis yang justru cenderung menciptakan produk tanpa menyesuaikan permintaan pasar. Maka dari itu pengukuran tingkat kebutuhan harus dilakukan sebelum membuat strategi pemasaran.

Memang dalam bisnis idealisme sangat penting, tetapi produk juga harus melibatkan kebutuhan, kesukaan, dan tren dari audiens. Tidak perlu mengubah produk untuk menyesuaikan keinginan konsumen, cukup menyesuaikan konten, kemasan, hingga penggunaan Key Opinion Leader saja.

3. Website Tidak Teratur

Setiap perusahaan tentu mempunyai website resmi. Website itulah yang menjadi tujuan utama bagi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai sebuah produk. Sebenarnya, website merupakan wajah dari setiap bisnis. Maka dari itu tampilannya harus bisa memenuhi kebutuhan pengunjung.

Sebuah website yang baik akan mampu menyediakan informasi, landing page, serta call to action yang jelas dan tidak merusak fokus dari pengunjung, apalagi membuat pengunjung bingung. Pastikan pesan di dalam website jelas, singkat, dan informatif. Nah, sekian penjelasan mengenai teori digital marketing dari Ahzelan.com beserta manfaatnya. Semakin berkembangnya teknologi, dunia pemasaran online juga turut berkembang sehingga menuntut pelaku bisnis harus terus mengembangkan kemampuan.

Posting Komentar